Abu Muslim Al kajji mengatakan:
Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Jabir, dari sulaiman bin 'Amir yang
telah mengatakan: Telah menceritakan kepadaku Abu Umamah Al bahili yang telah
mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah
SAW menceritakan kisah berikut:
Yang terjemahnya:
" Ketika aku sedang tidur,
aku bermimpi kedatangan dua malaikat, lalu keduanya menggamit kedua lenganku
dan membawaku hingga sampai pada sebuah bukit yang terjal. Keduanya berkata kepadaku:'Naiklah!' Aku
menjawab:'Aku tidak mampu.' Keduanya berkata: 'kami akan membantumu.'
Aku pun naik. Ketika sampai di pertengahannya, tiba-tiba aku mendengar
suara-suara jeritan yang sangat keras. Aku bertanya:'Suara apakah ini?'
Keduanya menjawab:'Ini adalah suara jeritan para penghuni neraka.'
Aku dibawa naik lagi dan ternyata aku bersua dengan serombongan manusia
yang tubuh mereka membengkak sangat besar; baunya sengat busuk; dan rupanya amat
buruk. Aku Bertanya;'Siapah mereka?' Keduanya menjawab:' Mereka adalah
orang-orang kafir yang terbunuh.'
Aku dibawa naik lagi; dan ternyata aku bersua dengan serombongan lainnya
yang tubuh mereka membengkak sangat besar dan baunya amat busuk seakan-akan
seperti bau kakus. Aku bertanya: 'Siapakah mereka?' keduanya menjawab: 'Mereka
adalah para pezina laki-laki dan perempuan.'" (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu
Hibban).
Qutaibah bin sa'id mengatakan: telah menceritakan kepada kami Nuh bin qais
yang telah mengatakan: Telah menceritakan kepadaku Abu harun Al 'Abdi, dari Abu
Sa'id Al Khudri RA yang telah mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: menceritakan pengalamannya saat
diisra`kan:
Yang terjemahnya:
"Pada malam aku diisra`kan, aku dibawa pergi melihat sekumpulan
manusia yang sangat banyak jumlahnya, terdiri dari kaum wanita, ada yang
digantungkan pada payudaranya dan ada pula yang digantungkan pada kedua kakinya
dalam keadaan terjungkir. Mereka mengeluarkan suara jeritan dan rintihan
kesakitannnya. Aku bertanya: 'Hai Jibril, siapakah mereka?' Jibril
menjawab:'Mereka adalah wanita-wanita yang suka berzina, tega membunuh
anak-anak mereka dan menyerahkan diri mereka kepada selain suami mereka.'"
Al Kharaithi mengatakan: telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Dawud Al
Qinthari: Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Affir: Telah menceritakan
kepadaku Muslim bin 'Ali Al Khusyaini, dari Abu 'Abdurahman, dari Al A'masy,
dari Syaqiq, dari Hudzaifah RA bahwa Rasulullah SAW penah bersabda:
Yang terjemahnya:
" Wahai golongan kaum muslimim hindarilah zina karena sesungguhnya
perbuatan zina akan mengakibatkan enam perkara; tiga perkara terjadi di dunia
dan tiga perkara terjadi di akhirat. Adapun tiga perkara yang terjadi di dunia
adalah lenyapnya aura diri, kefakiran yang mapan dan usia yang pendek. Adapun
tiga perkara yang akan terjadi di akhirat ialah beroleh murka Allah, menjalani
hisab yang buruk dan masuk neraka. " (HR. Al Kharaithi, Abu Nu'aim dan
Baihaqi).
( Tulisan ini
di kutip dari buku "Taman Jatuh Cinta & rekreasi orang-orang di mabuk
rindu" Karya Ibnu Taimiyah Al Juziyah, terjemah oleh Bahrun Abu bakar
Ihzan Zubaidi. Penerbit Irsyad Baitus Salam. Halaman 674-676/cet. ke 10). Judul
Asli kitab karya Ibnu Taimiyah ini adalah Raudhatul Muhibbin Wanuzhatul
Musytaaqin. Sebuah buku yang dimaksudkan untuk dipelajari bagi seorang mukmin
yang sedang jatuh cinta. Menawarkan solusi yang sesuai syari'ah bagi orang
mukmin yang sedang di mabuk asmara
Seorang laki-laki Arab Badui mempunyai dua orang anak. Anak
sulungnya laki-laki melanjutkan studi di Perancis, sedang anak perempuannya
tinggal bersamanya.
Suatu hari anak perempuannya datang sambil menangis, Sang ayah pun bertanya
kepadanya. Kemudian anak gadis tersebut menceritakan bahwa ia baru saja dipeluk
dan diciumi secara paksa oleh seorang laki-laki di jalanan. Terang saja setelah
mendengar cerita anaknya Sang ayah pun marah, tapi kemudian ia tahan. Ia lalu
menghubungi anaknya yang laki-lakinya lewat telepon.
Setelah menanyakan keadaan anaknya disana, sang ayah
bertanya, “Apa yang kau lakukan disana.” Si anak pun berkilah tidak
melakukan apa-apa, tapi setelah didesak si anak pun mengaku bahwa barusan dia
duduk bersama teman wanitanya, berciuman dan berpelukan kecuali ‘memasukkan
timba ke dalam sumur’.
Sang Ayah pun berkata, “Bertaqwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
karena adikmu barusan mengalami hal yang sama seperti yang kau lakukan terhadap
wanita itu.”
Subhanallah. Sungguh bijak perkataan Imam Syafi`i yang
mengatakan, “Berhati-hatilah dengan zina, sebab zina adalah utang.
Barangsiapa yang berzina maka tunggulah perempuan-perempuannya (Ibu, saudara,
istri, anak, dll) akan dizinahi walaupun lewat lubang dinding rumahnya.”