Sahabat, Apa yang
akan kita lakukan ketika ada seorang
yang kita segani menelpon kita ? Respon apakah yang akan kita berikan ketika
tiba-tiba seorang yang kita cintai memanggil kita ? Beranikah kita tidak
menghadiri sebuah undangan yang diberikan oleh Presiden Directur kita ? Atau
bagaimana perasaan kita ketika Presiden SBY mengundang kita di Istana Negara ?
kita semua pasti tau jawabannya.
Lalu bagaimana
perasaan hati kita, respon kita, ketika yang mengundang atau yang memanggil adalah
Dzat yang sangat menyayangi kita, Dzat Yang Memberi kita segala-galanya, Dzat
Yang Menggerakkan persendian tulang belulang kita, Yang Mengalirkan darah kita,
Yang Menghembuskan nafas kita, Yang Membuka mata dan pendengaran kita ? akankah
kita berpura-pura tidak mendengar karena padatnya aktifitas kita ? akankah kita
bermalas-malasan karena secara materi kelihatannya tidak menguntungkan ?
Sahabat, 5 kali
sehari Allah SWT yang wajib kita Cintai dan Kita Agungkan mengundang dan
memangil-manggil kita untuk hadir di RumahNYA dengan ribuan Malaikat yang akan
menyambut kedatangan kita dengan do’a yang tak pernah henti, Allah SWT menunggu
keluh kita, menunggu curhat kita, dan menunggu segala do’a dan permintaan kita
karena di TanganNYA telah ada kekayaan, kebahagiaan, jalan keluar dan Kasih
Sayang yang akan diberikan kepada kita, akankah kita biarkan sepi Rumah-Rumah
Allah SWT yang telah kita bangun dengan kokoh dan megah ?
Kisah dibawah ini
semoga menggugah diri kita, untuk segera memenuhi PanggilanNYA dalam 5 kali
waktu yang mestinya kita rindukan.
Sudah
berkali-kali, saat adzan berkumandang, pasti terparkir sebuah motor, dengan
gerobak baso diatasnya….disebuah pelataran mesjid, dikomplek tempat tinggalku.
Hingga suatu
saat, setelah sholat Magrib, aku coba
menyapanya…saat itu lagi hujan besar, pasti nikmat, sambil menyantap baso
hangat-hangat..
Mulai jam berapa
keluar mas….tanyaku, saya keluar habis zuhur, kata si abang baso, sebut saja
mas Amin. dia berkeliling hingga setelah
isya…dari obrolan panjang, tersyirat…kata2 yang sebenarnya sudah lama
terpatri dalam hatiku…
” SAYA DAGANG
BASO, UNTUK ISI WAKTU SAJA AGAR TAK SIA-SIA SAMBIL IKHTIAR CARI NAFKAH
PAK....., YANG UTAMANYA SAMBIL MENUNGGU WAKTU SHOLAT ”. Subhanallah.., jadi
Panggilan Allah SWT ( Adzan/Waktu Sholat ) adalah Momen Terbaik dan Tertinggi
diatas segala aktifitas duniawi kita.
Disuatu
kesempatan, saat adzan Isya, kembali aku temukan…sebuah peristiwa yg
mengharukan, saat Tukang baso ini dikerumuni calon pembeli…dengan santunnya dia
berucap… maaf sudah Adzan isya’ saya tinggal dulu ke mesjid ya…dan dengan
langkah pasti, dia Tinggalkan kerumunan pembeli itu… melaju mantap ke rumah
Allah…
ya Allah…Engkau
yang membagi-bagikan Rejeki, Engkau yang maha Kuasa atas segala sesuatu ..
limpahkan karunia terbaik Mu kepada “mas Tukang Baso Ini”..jadikan kami menjadi
hamba-hamba yang selalu ingin dekat dengan Mu..amin
mari, kita
segerakan panggilan Allah lewat Adzannya…kita tinggalkan apapun kegiatan kita,
Allah segalanya…semoga Allah mudahkan langkah-langkah kita
“Dan dirikanlah
sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ (dalam
keadaan berjamaah).” (Al Baqoroh: 43).
Rosululloh telah
bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku yang ada di tangan-Nya, ingin kiranya aku
memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku
perintahkan mereka untuk menegakkan sholat yang telah dikumandangkan adzannya,
lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju
orang-orang yang tidak mengikuti sholat jama’ah, kemudian aku bakar rumah-rumah
mereka.” (HR. Bukhori)
Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW didatangi
oleh seorang laki-laki yang buta dan berkata, “Ya Rasulullah, tidak ada orang
yang menuntunku ke masjid. Rasulullah SAW berkata untuk memberikan keringanan
untuknya. Ketika sudah berlalu, Rasulullah SAW memanggilnya dan bertanya,
`Apakah kamu dengar azan shalat?`. `Ya`, jawabnya. `Datangilah`, kata
Rasulullah SAW. (HR Muslim 1/452)
Sahabat besar Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu berkata tentang
orang-orang yang tidak hadir dalam sholat jama’ah: “Telah kami saksikan (pada
zaman kami), bahwa tidak ada orang yang meninggalkan sholat berjama’ah kecuali
orang munafik yang telah diketahui kemunafikannya atau orang yang sakit”.
JADI KIRA-KIRA MENURUT ANDA SHOLAT BERJAMA’AH DI MASJID BAGI LAKI-LAKI ITU HUKUMNYA APA ?