Sebagian orang tua mengatakan,
“Kami kasihan kepada anak-anak kami, jika kami membebani mereka
dengan kegiatan ini….karena masih sangat kecil.” Tatkala mendengar kata
yg bernada keberatan ini, Syaikh Ibnu Zhafar Al-Makki berkata, “Tatkala
telah mampu menghafal ayat :Hai orang yang berselimut (Muhammad),
bangunlah untuk bersembahyang di malam hari, kecuali sedikit daripadanya
(QS.Al-Muzammil [73]:1)
Abu Yazid Thaifur Ibn Isa Al-Basthami berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, kepada siapakah Allah berkata dalam ayat ini?”
Sang Ayah berkata,“Kepada Nabi”
Sang anak bertanya, “Wahai ayahku, mengapa engkau tidak berbuat seperti apa yg diperbuat Nabi?”
Sang Ayah berkata, “Wahai anakku, shalat malam hanya dikhususkan bagi Nabi saw, hanya wajib bagi beliau bukan umatnya.”
Sang anak terdiam. Tatkala telah menghafal ayat :”Sesungguhnya
Tuhanmu mengetahui bahwa kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua per
tiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula
segolongan dari orang-orang yg bersama kamu (QS. Al-Muzammil [73]:20),
sang anak berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah, aku mendengar bahwa
segolongan orang menjalankan shalat malam, siapakah mereka?”
Sang ayah menjawab, “mereka adalah para sahabat.”
Sang anak bertanya, “Wahai ayah, apakah baiknya meninggalkan sesuatu yg dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya?”
“Kamu benar, wahai anakku” timpal sang ayah. Dan sejak saat itu, sang
ayah mulai terbiasa bangun malam dan menjalankan shalat. Pada suatu
malam, Abu Zaid terbangun dan melihat ayahnya shalat. Ia pun berkata
kepada ayahnya,
“Wahai ayah, ajarilah aku bagaimana cara berwudhu dan shalat bersamamu!”
“Wahai anakku, tidurlah, engkau masih kecil!!”
“Wahai ayah, jika pada suatu saat manusia keluar dari kubur dalam
keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan
pekerjaan mereka, maka aku akan berkata kepada Tuhanku, “Sesungguhnya
aku telah berkata kepada ayahku, “wahai ayah, ajarilah aku bagaimana
cara berwudhu dan shalat bersamamu!” lalu ayah mengabaikan permintaanku,
setelah itu ayah berkata, “wahai anakku, tidurlah, engkau masih
kecil!!”. Apakah ayah suka jika aku berkata seperti ini kepada Tuhan?”
Maka sang ayahpun berkata, “Tidak!! Demi Allah, aku tidak suka engkau
berkata seperti itu kepada Tuhan.” Maka sejak saat itu, sang ayah
mengajari anaknya shalat dan setelah itu, sang anak terbiasa shalat
bersama ayahnya.