Mereka beriman kepada
Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah
dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebaikan; mereka
itu termasuk orang-orang yang saleh. (Ali Imron :114 )
”Salah Satu Kunci
Sukses Dalam Hidup adalah Tidak Menunda Apa Yang Harus Di Lakukan Pada Saat
Ini”
Bila kita tidak
mampu menyelesaikan tugas dan kewajiban hari ini dengan baik. Sudah pasti esok
kita tidak mampu menyelesaikannya.
Disebuah tempat
kerja pemecahan batu. Ada seorang pekerja yang usianya jauh diatas pekerja
lainnya. Kira-kira pekerja itu berusia enam puluhan tahun sementara lainnya
hanya sekitar dua puluhan sampai tiga puluh tahun.
Untuk bekerja
ditempat pemecahan batu dibutuhkan fisik dan tenaga yang prima karena
pekerjaannya memang tergolong berat, sehingga tidak heran orang-orang yang
bekerja masih relatif muda. Mengenai kakek yang berumur enam puluhan itu,
dirinya memang berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang seusia dengannya.
Yang mungkin saat ini sudah pensiun. Walaupun tenaganya tidak sekuat para anak
muda dan gerakan sedikit lamban namun dirinya selalu mampu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktunya bahkan sebelumnya, tak jarang pula dirinya selesai
duluan dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga keberadaannya disini tidak
menjadi masalah bagi Sang majikan.
”Pak kita
istirahat dulu, nanti kita baru bekerja lagi” Ujar seorang pemuda rekan kerja suatu hari. Hari
masih cukup pagi dan bekerjapun belum terlalu lama.
”Aku harus
menyelesaikan pekerjaan ini dulu” Jawab sikakek tanpa menghentikan gerakan palunya untuk memecahkan batu,
kakek itu terus bekerja, sementara lainnya sudah asyik bercengkrama
meninggalkan pekerjaan ditempat peristirahatan tanpa memperdulikan si kakek.
Akhirnya,
pekerjaan yang di berikan oleh Sang majikan selesai juga dan sikakek pun
menyusul yang lain ketempat berteduh untuk beristirahat. Peluh yang membasahi
sekujur tubuhnya membuat sikakek mencopot topi capingnya untuk mengusir rasa
gerah.
” Bapak kan
sudah tua, buat apa sih bapak bekerja keras seperti ini”, Tanya salah satu pemuda begitu melihat si kakek
yang sedang kehausan meneguk air.
”Kalian salah
anak muda, bapak bukan bekerja keras tapi bapak hanya tidak ingin menunda
pekerjaan” Jawab si kakek bijak.
”Yang namanya
pekerjaan tidak akan pernah habis pak, sejak kita belum lahir sampai kita mati
yang namanya pekerjaan tetap saja ada” kilah pemuda lainnya.
”Kali ini kamu
benar, justru karena itu bapak tidak mau menunda-nunda pekerjaan yang sudah di
percayakan kepada aku” Balas si kakek dengan tenang
”Kami tidak
mengerti maksud bapak ?”
”Dulu gara-gara
aku menunda-nunda membawa anakku yang sedang sakit ke tabib akhirnya ia
meninggal. Waktu itu aku berpikir besok saja, toh hari ini masih baik-baik saja.
Begitu besok tiba aku berpikir besok lagi karena hari ini juga masih baik-baik
saja demikian seterusnya. Hingga pada akhirnya begitu memburuk kondisinya
semuanya sudah terlambat” Ada cairan bening yang hampir terlepas dari kedua
bola matanya.
”Setelah itu
istriku pun meninggalkanku. Dia kecewa. Aku tahu aku bersalah dan ada keinginan
untuk meminta maaf tapi selalu aku tunda dengan alasan untuk mencari waktu yang
tepat hingga sekian puluh tahun dan istriku meninggal dan aku masih saja belum
menyampaikan maafku” Si kakek melanjutkan penyesalannya, semua para pekerja
yang masih muda itu terbengong-bengong mendengar curahan hati si kakek. Dan
semuanya diam tidak bersuara.
”Satu lagi jauh
sebelumnya anakku meninggal, aku tidak serius dalam bekerja sehingga tanggung
jawab yang diberikan tidak pernah terpenuhi dan selalu saja ada alasan untuk
menunda-nunda pekerjaan sehingga aku tidak pernah lama bekerja disatu tempat
dan selalu di pecat”
”Aku menyesal
atas kelalaianku dan aku baru sadar beberapa tahun yang lalu saat istriku
meninggal, sejak saat itu aku berjanji kepada diri sendiri bahwa aku tidak akan
menunda apapun dalam hidupku yang tersisa. Dan terbukti hidupku jauh lebih
tenang setelah segala tanggung jawab yang dipercayakan telah aku selesaikan
sesuai dengan waktunya”
Si kakek memang sedikit terlambat,
namun dirinya telah memperbaiki kebiasaan buruknya. Dan pengalamannya pun
dijadikan sebagai guru oleh rekan-rekannya yang masih muda. Sejak saat itu para
pekerja tidak pernah buang-buang waktu lagi, untuk sesuatu yang tidak ada
manfaatnya. Bahkan di saat si kakek belum selesai melakukan pekerjaannya, yang
lain pun ikut membantu sebagai ungkapan terima kasih.
Bila kita
mempunyai kesempatan untuk bekerja hari ini KERJAKANLAH Karena esok belum tentu
ada kesempatan yang sama
”Waktu Bekerja
Bagi Orang Malas Adalah Besok Dan Hari Ini Adalah Hari Liburnya”
Sahabat, waktu
yang terus berputar dan tidak pernah berhenti sedetikpun, membuat kita banyak
kehilangan karenanya, begitu kita tidak memanfaatkan dengan baik maka banyak
peluang yang hilang. Maka dari itu, agar kita tidak kehilangan maka dalam
melakukan apapun hendaknya diselesaikan sesegera mungkin atau tidak
menunda-nunda suatu pekerjaan.
Pada saat kita
menunda apa yang bisa dilakukan pada saat itu memang belum terasa efeknya,
namun penyesalan sering datang sesudah itu. Misalnya anak sekolah yang
menunda-nunda mengerjakan pekerjaan rumah sepulang sekolah dan lebih memilih
bermain dan setelah itu kelelahan dan langsung tidur, esok hari dirinya harus
menerima hukuman dari gurunya sebagai konsekwensi tidak mengerjakan pekerjaan
rumah, para karyawan selalu menunda-nunda tugas yang diberikan akibatnya begitu
waktu yang ditetapkan Sang pimpinan hampir sampai dirinya kewalahan dalam
menyelesaikan sehingga tidak menutup kemungkinan banyak terjadi kesalahan,
kalau sudah seperti itu sudah bisa dibayangkan akibatnya
Atau contoh lain
yang lebih extreme, saat kita jatuh cinta kepada seseorang dan selalu
menunda-nunda untuk mengungkapkannya kepada orang yang kita cintai. Akhirnya
kita pun kehilangan saat kita mengetahui orang yang kita cintai telah bersama
dengan orang lain. Atau saat kita mempunyai hutang kepada teman, begitu kita
sudah ada kita tidak langsung membayarnya. Kita tidak tahu akan kehidupan ini,
tiba-tiba kita meninggal, bukankah akan membawa hutang sampai ke alam kubur.
Intinya menunda pekerjaan sama sekali tidak ada gunanya di Dunia dan Akhirat.
Setiap perkerjaan
harus dipertanggungjawabkan, jika hari ini kita tidak menyelesaikan,
tanggungjawab hari ini menjadi tanggungjawab besok ditambah tanggungjawab besok
yang sesungguhnya dan seterusnya. Lama-lama akan menumpuk dan menjadi diluar
kemampuan kita. Dan ketidakberdayaan itu adalah karena ulah kita sebagai
pembuat masalah untuk diri sendiri.
Orang yang suka
menunda pekerjaan tidak terbentuk begitu saja tetapi melewati proses dari
kecil, kemudian menjadi kebiasaan, oleh karena itu bagi orang tua jangan
memberi contoh atau membiarkan anak-anak yang suka menunda-nunda pekerjaan.
Pekerjaan yang dimaksud disini secara global termasuk di dalamnya
aktivitas-aktivitas kemanusiaan, janji kepada orang lain, beribadah kepada yang
Kuasa dan lain sebagainya.
Dan sebagai
pribadi yang sudah bisa berpikir kita juga harus berdisiplin untuk membiasakan
diri tidak menunda-nunda sesuatu yang harus segera kita kerjakan, selain kita
berkewajiban kepada orang lain dan Tuhan, kita juga berkewajiban untuk
menyenangkan diri sendiri. Kita membutuhkan waktu untuk diri kita sendiri,
entah itu sekedar santai ataupun tidur. Namun alangkah lebih baik kalau kita
menyelesaikan dulu tanggungjawab kita kepada pihak lain kemudian baru untuk
diri sendiri
Coba mana yang
lebih menyenangkan ? Disela-sela kita
sedang mengerjakan sesuatu tugas terus mengambil sebagian waktu untuk bersantai
atau kita menyelesaikan tugas terlebih dahulu baru bersantai,
Jangan
menciptakan beban yang sesungguhnya tidak perlu yang justru akan membuat
menyesal di hari esok. Selesaikanlah tanggungjawab sesuai dengan waktunya,
jangan ada kata ”NTAR” atau ”BESOK” tapi kerjakan sekarang juga. Menyelesaikan
suatu perkerjaan memang harus dengan skala prioritas namun bukan berarti
membiarkan pekerjaan lain menunggu untuk diselesaikan.
Jadi Kalau Kita MENUNDA AMAL = MEMPERBESAR API
NERAKA KITA, oleh karena itu mari segera padamkan Api Neraka Kita dengan
Sedekah