DALAM KITAB Al Akhlaq Al Islamiyyah Lin Nasyi’in ada sebuah kisah
yang indah menggetarkan jiwa. Kisah ini terjadi di tanah Syam. Kisah
yang banyak disebut dari mulut ke mulut sampai abad ini.
Ini adalah kisah ketakwaan seorang pemuda. Seorang pemuda yang
bekerja sebagai penjual kain keliling. Ia berkeliling dari satu daerah
ke daerah. Dari satu kawasan ke kawasan lain. Dari lorong ke lorong.
Dari rumah ke rumah. Ia berkeliling sambil memanggul kain dagangannya.
Akhirnya masyarakat mengenalnya sebagai Si Penjual Kain Keliling.
Diantara kelebihan pemuda ini adalah postur tubuhnya yang gagah.
Kulitnya yang putih. Wajahnya yang mempesona. Dan keramahannya yang luar
biasa. Sehingga siapapun yang melihatnya akan terpesona karenanya.
Itulah karunia Allah yang dianugerahkan kepadanya.
Suatu hari, ketika ia sedang berkeliling menjajakan dagangannya,
tiba-tiba ada seorang wanita memanggilnya. Ia pun segera menghampiri.
Wanita ini menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Rumah itu sangat mewah.
Agaknya wanita itu termasuk golongan bangsawan. Begitu masuk rumah,
dengan sebuah kelihaian wanita itu bisa mengunci pintu. Wanita itu
sangat terpesona dengan ketampanannya. Wanita itu telah lama
tergila-gila padanya. Sudah berkali-kali diam-diam wanita itu memandangi
ketampanannya ketika pemuda itu lewat di depan rumahnya.
Wanita itu berkata, “Duhai pemuda tampan. Sebenarnya aku memanggilmu
tidak untuk membeli barang daganganmu, tapi semata karena aku sangat
mencintaimu. Selama ini aku tergila-gila pada ketampananmu.”
Pada saat itu, tak ada seorang pun didalam rumah selain mereka
berdua. Wanita bangsawan itu dengan penuh harap merayunya untuk berzina.
Sang pemuda pun mengingatkannya dan menakutinya akan pedihnya siksa
Allah. Namun, semua usahanya sia-sia belaka. Setiap perkataan yang
diucapkan pemuda itu justru membuat wanita itu semakin menggila dan
nekat. Wanita itu justru semakin tertantang untuk menaklukkan pemuda
itu. Namun pemuda itu tak bergeming dengan keimanannya. Ia menolak
dengan tegas.
Karena sang pemuda tetap saja menolak, wanita itu mengancam, “Jika
kamu tidak menurut apa yang kuperintahkan, aku akan berteriak
sekeras-kerasnya dan mengatakan kepada orang-orang bahwa ada orang yang
masuk kerumahku dan ingin memperkosaku. Mereka pasti mempercayai
ucapanku karena kedudukanku dan karena kamu telah memasuki rumahku.
Akibatnya kamu akan binasa. Kau akan dianggap penjahat paling nista. Dan
orang-orang itu bisa marah dan menggantungmu hidup-hidup ! “
Wanita itu mengancam dengan serius. Pemuda itu terus berfikir
bagaimana mencari jalan keluar. Ia tak mau maksiat tapi juga tak mau
mengalami hal yang konyol. Diserapahi orang banyak sebagai penjahat lalu
digantung tanpa ampun, sungguh hal yang sangat menyakitkan. Beberapa
detik kemudian sekonyong-konyong terbitlah ide nekatnya. Terkadang
tindakan nekat harus dilawan dengan nekat juga. Sambil tersenyum ia
berkata, “Baiklah. Bolehkah aku ke kamar mandi untuk bersih-bersih
dahulu ? Lihatlah tubuhku penuh dengan peluh yang baunya tidak sedap ! “
Begitu mendengar ucapannya, wanita tersebut sangat gembira karena
mengira ia akan menuruti keinginannya dan berkata dengan hati meluapkan
kegembiraan, “O tentu saja boleh, aduhai kekasihku dan belahan jiwaku.
Sungguh ini adalah kesempatan luar biasa.”
Sang pemuda pun segera masuk ke kamar mandi, ia mengatakan itu tadi
sekedar untuk menyelamatkan diri sesaat. Mencari tempat yang tenang
untuk berfikir. Sampai di dalam kamar mandi tubuhnya gemetar karena
takut terjatuh pada kemaksiatan. Wanita adalah perangkap setan. Tak ada
seorang laki-laki dan wanita yang berduaan, kecuali ada yang ketiga
adalah setan. Demikianlah sabda Rasulullah Saw.
Ia pasrah kepada Allah. Ya Allah, apa yang mesti aku lakukan ?
Berilah hamba-Mu petunjuk ya Allah. Tiba-tiba tercetus sesuatu dalam
fikirannya, ia bergumam, “Aku tahu pasti, diantara golongan yang akan
mendapatkan naungan pada hari tidak ada naungan lagi di hari kiamat
adalah seorang pemuda yang diajak berzina oleh seorang wanita cantik dan
berkedudukan, lalu ia mengatakan, ‘Sungguh aku takut pada Allah !’ Aku
juga tahu bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena takut pada Allah,
maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Tidak sedikit
orang yang menurutkan hawa nafsunya, maka ia akan membawa penyesalan
sampai akhir hayatnya. Jika aku lakukan kemaksiatan ini, Allah akan
menghilangkan cahaya dan kenikmatan dari hatiku. Duhai Tuhan, tidak,
tidak ! Sekali-kali aku tidak akan melakukannya ! Tapi apa yang bisa aku
perbuat ? Apakah aku harus loncat dari jendela ? hal itu tidaklah
mungkin karena jendela ini terkunci sangat kuat dan sulit sekali
membukanya. Kalau begitu aku harus melumuri tubuhku dengan kotoran. Ya
aku harus melumuri tubuhku dengan kotoran. Semoga jika ia melihatku
seperti itu, ia akan merasa jijik lalu mengusirku.”
Benar saja, ia lalu buang air besar dan melumuri seluruh tubuhnya
dengan kotoran buang air besarnya. Seluruh rambutnya, mukanya, dada,
tangan, dan semuanya. Ia sendiri sebenarnya merasa jijik. Bahkan ia mual
dan sempat muntah. Sambil menangis ia berkata, “Ya Allah ya Rabbi,
karena rasa takutku pada-Mulah aku melakukan ini ! maka gantikanlah
untukku yang lebih baik.”
Lalu iapun keluar dari kamar mandi. Dan begitu wanita tersebut
melihatnya ia terkejut bukan main. Ia merasa jijik. Ia menjerit dan
berteriak dengan keras, “Keluarlah, hai orang gila ! Dasar pemuda gila,
keluar kau jangan kau kotori rumahku.”
Ia berjalan keluar dan berpura-pura bertingkah laku seperti orang
gila. Begitu sampai diluar ia cepat-cepat cari tempat yang aman. Ia
takut dilihat orang dan takut mereka akan menggunjingnya. Jika itu yang
terjadi barang dagangannya bisa tidak laku, karena ia akan dianggap
benar-benar gila. Beberapa orang yang melihatnya terheran-heran dan
menertawakannya. Ia terus berjalan menuju rumahnya lewat jalan yang
sepi. Ia merasa sangat lega ketika sampai dirumahnya. Ia langsung
melepas pakaiannya dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan
seluruh tubuhnya.
Ketika ia keluar dari kamar mandi, Allah SWT menunjukkan
kekuasan-Nya. Allah menjadikan bau harum yang luar biasa memancar dari
seluruh pori-pori tubuhnya hingga ajal menjemputnya. Bau itu tercium
dari jarak beberapa meter. Akhirnya ia dikenal dengan sebutan “Al-Miski”
atau Orang Yang Seharum Kesturi.
Kisah ini menjadi bukti keagungan Allah. Kisah nyata ini masih bisa
dilihat bekasnya. Di tanah Syam, ada sebuah makam yang tertuliskan
“Al-Miski”.
Itulah kubur orang mulia yang menjaga kesuciannya ini.