JANGANLAH TERGESA-GESA
Allah Tidak adak akan menguji melebihi kemampuan
kita
Sahabat, ada
sifat dasar kita yang harus selalu kita waspadai yaitu tergesa-gesa, maunya
ingin cepat sukses, ingin cepat kaya, ingin cepat sembuh, ingin cepat cantik
dan tampan, ingin cepat nikah, ingin cepat punya mobil dan rumah, ingin cepat
punya gaji tetap dan passive income. Pokoknya semua harus serba GPL lah ( Gak
Pake Lama ).
Tidakkah kita
sadari bahwa Allah saja menciptakan Manusia, Alam semesta dan kehidupan ini
melalui proses yang sangat panjang, padahal Dia sangat kuasa untuk menjadikan
semuanya itu dengan instan, cukup dengan satu kata perintah ” KUN FAYAKUN ”= Jadi maka jadilah, tetapi
mengapa itu tidak Dia lakukan ?, itulah cara Allah SWT memberi pelajaran kepada
kita tentang arti sebuah PROSES.
Suatu hari,
seorang pemuda hendak menimba ilmu bela diri kepada seorang guru kungfu. Sang
Guru pun menerimanya sebagai murid dengan beberapa syarat.”Setiap pagi engkau
harus menimba air dari sungai lalu mengangkatnya ke rumahku yang letaknya di
atas bukit.” Sang Pemuda menyetujuinya. Demikianlah, ia melakukan tugas
tersebut setiap hari. Ia mengambil air dari sungai dan membawanya dengan dua
buah ember. Karena bak air di rumah sang Guru begitu besar, si pemuda harus
bolak-balik, naik dan turun bukit, sampai beberapa kali.
Tak terasa tiga
bulan sudah berlalu. Si pemuda mulai gelisah.”Mengapa Guru belum juga
mengajariku ilmu bela diri. Jangankan jurus-jurus jitu, dasar-dasarnya saja
belum pernah dia ajarkan. Masa kerjaku hanya mengangkat air. Sungguh pekerjaan
yang tidak berguna.” Kemudian ia memutuskan untuk mendatangi gurunya “Guru, aku
sudah mulai lelah dengan tugas yang kau berikan. Setiap hari aku harus bangun
pagi-pagi menimba air dan barus beristirahat ketika senja mulai tiba. Kapan
Guru akan mengajariku ilmu pamungkas? Kalau begini terus, lebih baik aku
berhenti saja!” katanya sedikit marah.
Sang guru diam
sejenak lalu mengajaknya pergi ke kebun belakang. “kamu lihat tanaman bambu dan
pakis itu?” katanya sambil menunjuk tanaman yang ada di depannya. Si pemuda
mengangguk. “tanaman bambu dan pakis itu aku tanam dalam waktu yang bersamaan.
Ketika pertama kali menanamnya, aku merawat benih-benih itu dengan saksama.
Kemudian, pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat, warna hijaunya yang
menawan menutupi tanah. Tidak ada yang terjadi pada benih bambu, tetapi aku
tidak berhenti merawatnya. Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih
cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak terjadi apa-apa pada benih
bambu. Aku tetap tidak menyerah. Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh
dari benih bambu, tetapi aku terus saja merawatnya, begitu juga dengan tahun
keempat. Lalu pada tahun kelima sebuah tunas kecil muncul dari dalam tanah.
Dibandingkan dengan pakis, tunas itu kelihatan begitu kecil dan tampak tidak
berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh pesat dan tingginya
mencapai lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk
menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuatnya kuat dan memberikan apa yang
dia butuhkan untuk bertahan.”
Sang Khalik tidak
akan memberikan kita tantangan yang tidak bisa kita hadapi. Dari semua
pergumulan hidup, entah masalah di tempat kerja, rumah tangga, pertemanan yag
tak kunjung berakhir, sebenarnya kita sedang menumbuhkan akar-akar kita.
Mungkin hari-hari yang kita jalani tampak tidak bermakna tanpa perubahan.
Namun, sebenarnya melalui pengalaman dan perjalanan hidup yang kita lalui, kita
sedang melatih diri membangun karakter dan fondasi hidup yang kokoh.
Mungkin saat ini
kita belum melihat apa-apa. Tidak ada sesuatu yang terjadi dalam hidup kita.
Tetapi alam semesta ini tidak pernah menyerah pada kita, sama halnya seperti
guru kungfu dalam cerita di atas. Dia terus menunggu, “merawat” , “memupuk”,
bahkan beberapa tahun ke depan, kita akan tumbuh menjadi pribadi yang unggul
bahkan pertumbuhan kita akan melebihi orang-orang biasa lainnya. Your time is come! Yakinilah Saatnya akan tiba Itu semua bergantung pada pribadi kita.
Karena itu, jangan pernah menyerah dan putus asa dengan segala keadaan kita.
Jika kita gagal tujuh kali, bangkitlah untuk
yang kedelapan kali agar kita pun menikmati jerih lelah kita selama ini. KITA
SEMUA PASTI BISA SELAMA KITA SENANTIASA BERSAMA ALLAH YANG MAHA BISA