Rasulullah SAW bersabda, ”Empat macam dari
kebahagiaan manusia, yaitu istri yang salehah, anak yang berbakti,
teman-temannya adalah orang-orang yang baik, dan mata pencahariannya
berada dalam negaranya sendiri.” (HR Dailami).
Salah satu hal yang dicari oleh setiap manusia
dalam kehidupan ini adalah kebahagiaan, meskipun setiap orang berbeda
indikatornya. Ada sebagian orang yang menilai kebahagiaan itu ketika
memiliki harta yang banyak. Ada pula yang menilai kebahagiaan dengan
pangkat dan jabatan yang diraihnya. Tetapi, bagi seorang Muslim,
kebahagian itu bukan diukur dengan harta atau pangkat yang dimilikinya
semata.
Kebahagian sejati bagi seorang Muslim,
sebagaimana hadis di atas, adalah ketika hidup dalam lingkungan yang
baik dan mudah, yaitu memiliki istri yang salehah, anak-anak yang
berbakti, teman-teman yang baik, dan mata pencaharian mudah. Itulah
anugerah terindah yang Allah berikan kepada manusia untuk
kebahagiaannya. Istri yang salehah adalah seorang istri yang tidak hanya
menjadi pendamping hidup, melainkan ia seorang teman diskusi dan teman
yang selalu mengajak kepada kebaikan. Ia mengingatkan ketika lalai,
menjadi peneguh ketika gundah, menjadi penerang ketika kegelapan,
menjadi penyejuk ketika marah, menjaga kehormatannya, dan selalu taat
kepada Allah dan rasul-Nya. Allah menggambarkan wanita salehah dalam
firman-Nya: ”…. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara.” (QS 4: 34).
Bahkan, Rasulullah menggambarkan istri salehah
sebagai perhiasan yang paling baik dan indah mengalahkan indahnya dunia
ini. Anak-anak yang berbakti merupakan kekayaan yang tidak ternilai
harganya. Mereka merupakan anak-anak yang saleh dan salehah, yang indah
dan menyejukkan hati (qurrata a’yun). Mereka pun senantiasa berdoa:
”Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya (kedua orangtua), sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS 17: 24). Memiliki
anak-anak yang berbakti merupakan kebahagiaan dalam sebuah keluarga.
Kebahagiaannya tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat.
Rasulullah mengajarkan bahwa doa anak yang saleh merupakan amalan yang
tidak terputus walaupun orang tuanya sudah meninggal.
Teman yang baik adalah yang menjadi sahabat
sejati, baik dalam sedih ataupun suka. Mereka tidak hanya menolong dalam
kesusahan, tetapi juga menjadi pengingat ketika kita salah, menjadi
pendorong semangat dalam kebaikan dan ketakwaan. Mata pencaharian
merupakan sarana kita mencari nafkah. Jika mata pencaharian kita tidak
jauh, maka kita tetap bisa berkumpul, menjaga, dan menyayangi keluarga.
Berkumpul dengan keluarga, menurut suatu
pendapat umum, merupakan obat lelah setelah sibuk bekerja. Semoga Allah
menganugerahi kita istri yang salehah, anak yang berbakti, teman yang
baik, dan mata pencaharian yang dekat dan mudah. Semoga Allah terus
membimbing dan menjadikan kita hamba-hamba yang bersyukur atas semua
anugerah yang diberikan-Nya. Allahumma Amin. (Mulyana)
sumber : republika