Cinta, uhm.. Siapa sih
yang tak kenal cinta? Ntah itu love, mahabbah, ai, sarang, apapun.
Rasanya semua tahu apa itu cinta, hubungan batin antara sepasang anak
manusia. Kata orang, manusia tidak bisa hidup tanpa cinta. Kata
Nasionalis Legendaris dari India, Mahatma Gandhi, “Where there is love,
there is life.” Kata Safira Khansa, “Jika aku jatuh cinta, maka itu
haruslah saat aku telah memiliki seorang yang halal bagiku.” Sedangkan
firman Sang Penguasa Cinta:
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan beramal sholih,kelak ALLAH Yang Maha Pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.”(Q.S. Maryam: 96)
Tiap
titik di dunia ini adalah dari ALLAH, pun akan kembali pada-Nya.
Termasuk di dalamnya cinta, datang dan pergi atas kehendak-Nya. Then,
what is that, love? Mungkin bisa dibilang, seperti kata orang, “Love is
something easy to feel, but impossible to define.” ^^ I don’t really
know, hhe.
Hm, pernah baca hadits ini?
“Wahai
Muhammad, hiduplah sesukamu tapi kau pasti mati.Berbuatlah sekehendakmu
tapi kau pasti dibalas.Dan cintailah siapapun yang kau mau tapi engkau
pasti berpisah dengannya.” (HR. ath-Thabrani)
Waah, sebuah
sindiran hebat bagi kita yang tak sabar dalam menjalin cinta. Sindiran
yang sangat pas ‘tuk menggambarkan betapa seharusnya kita bersabar,
menanti cinta yang halal. Walau kadang rapuh, tapi itu jauh lebih mudah
dan barokah daripada memaksakan diri menjalin cinta yang tak kenal arah.
^^ (Tahulah ya, maksud ana, ntah itu pa**ran, HTS, TTM, apapun
istilahnya)
Kenapa Kadang Kita Tidak Sabar?
Takut
tidak dapat jodoh? Hm, moso sih? Mungkin lebih tepat dikatakan bahwa
“hal itu” dilakoni oleh mereka yang tidak mau meyakini Kekuasaan dan
ketetapan ALLAH. Maksa. Takut “Si dia diambil orang”. Duhai, telah
Rasululloh ajarkan pada kita :
“Sesungguhnya perempuan
diciptakan dari tulang rusuk (yang bengkok), (sehingga) dia tidak bisa
terus-menerus (dalam keadaan) lurus jalan (hidup)-nya.” (HR. Muslim no.
1468)
Sangaaat jarang diingat, jodoh itu takkan tertukar,
apalagi hilang. Perempuan (Hawa) itu, diciptakan dari tulang rusuknya
laki-laki (Nabi Adam ‘Alayhi Salam), jadi tidak mungkin seorang ikhwan
(laki-laki) memaksakan diri mencocokkan tulang rusuk orang lain
dengannya. Katakanlah begini, ia mencoba memiliki hal yang “bukan
haknya”, atau belum menjadi haknya, ya tidak bisa..
Demi
ALLAH Yang Maha Menguasai hati, ana mengingatkan kita (termasuk ana
pribadi), bahwa tiap-tiap kita telah disiapkan jodoh, langsung,
eksekutif dari ALLAH. Telah dikabarkan-Nya pada kita:
“Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan.” (Q.S. an-Naba’: 8)
Nah
tu, ALLAH telah menjamin, kenapa kita takut? Kenapa ragu? Satu ayat ini
saja rasanya sudah cukup ampuh untuk menguatkan kita berjuang sendiri
dulu. Insya ALLAH..
Jangan kau khawatir, adalah
keniscayaan bahwa jodoh yang ALLAH pilihkan untuk kita akan datang
merangkul kita, ialah yang terbaik & terindah, dan tidak akan
meninggalkan kita. Ialah tempat berteduh bila hati terasa penat, tempat
bersandar bila kepala terasa berat, dan tempat berlabuh bila batin
sedang tertatih. Kini, tinggal bagaimana cara kita menantinya,
menunggunya dengan sabar dan tabah. Insya ALLAH..
Ya,
tidak banyak di antara kita yang mampu (baca: mau) bersabar menanti
pujaan hati sejati. Saudaraku yang baik, ingatlah ini selalu
(mengingatkan diri sendiri juga), bahwa:
“… Sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) ALLAH itu, pasti datang…” (Q.S. al-‘Ankabuut : 5)
Sudah pasti itu. Mau di ujung Samudera atau di puncak Himalaya, akan datang masa indah bertemu si cinta. Insya ALLAH..
Terus, Piyeee dong?
“Telah pasti datangnya ketetapan ALLAH, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)-nya.” (Q.S. an-Nahl : 1)
Itulah
sebuah potongan kalam ALLAH yang menjelaskan kepada kita, bahwa akan
ada masa saat harapan kita jadi kenyataan. PASTI. Akan ada waktu saat
kita menikmati buah pohon kesabaran kita, Saudaraku. Segala sesuatu di
dunia ini indah, sungguh. Namun pada waktunya.
Jadii.. Mari jadikan sabar sebagai pilihan kita..
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu…” (Q.S. al-Baqarah : 45)
Lantas, apa ini artinya ana menentang cinta? Wah tidaak. Rasululloh saja tidak pernah melarang,
“Tidak
beriman diantara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasai,
Ibnu Maajah, Ahmad)
Na’am, cinta sangat dianjurkan dalam
Agama-Nya. Namun, sekali lagi ana ulang, cinta yang seperti itu akan ada
setelah waktunya tiba. Kini kita hanya harus bersabar dalam usaha,
bukan usaha tidak sabar. Daripada ALLAH marah, murka karena kita
membutakan diri dengan cinta yang bukan karena-Nya, tidak halal dan
“maksa”. Karena ketahuilah,
Asma’ binti Abu Bakar
meriwayatkan, suatu saat beliau mendengar Rasululloh Shollollohu ‘Alayhi
Wasallam bersabda, “Tidak ada seorang pun yang lebih pencemburu,
daripada ALLAH ‘Azza Wajalla.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Wah,
kalau seharian kita mikirin si diaa mulu, tiap saat ingat diaa terus.
Sampai lupa makan lupa mandi, apa itu menyenangkan ALLAH? Tidak.. ^^
Rasanya semua sudah menangkap maksud ana, cinta yang halal adalah
pilihan terbaik ‘tuk dijalani. Cinta yang karena-Nya, adalah jalan
terbaik ‘tuk ditapaki.
Tengoklah kisah Rasululloh
Shallollohu ‘Alayhi Wasallam yang sangat mencintai isterinya ‘Aisyah
binti Abu Bakar. Beliau bahkan menyapanya Humaira’ (yang
kemerah-merahan). Mesra, kan? Apa sih yang menyebabkan kekukuhan cinta
beliau? Ya benar, karena itu karena-Nya, dan dijaga pula oleh-Nya.
Sungguh, cinta yang kukuh, hanya akan ada dari cinta yang datang dan
dipelihara karena ALLAH. Bukan karena cantik, karena cerdas, kaya,
keren, atau karena nafsu. Hanya karena ALLAH saja.
“Barang
siapa memberi karena ALLAH, menolak karena ALLAH, mencintai karena
ALLAH, membenci karena ALLAH, dan menikah karena ALLAH, maka sempurnalah
imannya.” (HR. Abu Dawud)
Ya, semua adalah karena-Nya,
bukan yang lain. Pun cinta, mencintai karena ALLAH. Cintailah orang yang
menempatkan ALLAH di posisi paling eksekutif di hatinya, hingga dialah
yang ‘kan membantu kita ‘tuk lebih dekat dengan-Nya. Karena nanti, di
akhirat kelak, ALLAH akan menagih cinta yang kita miliki dan
pertahankan. Tentang hal yang kita rasa karena-Nya.
“Sesungguhnya
ALLAH Subhanahu Wata’ala mengatakan pada hari kiamat akan memanggil,
‘Manakah orang-orang yang saling mencintai hanya karena Aku? Pada hari
ini Aku akan melindungi mereka di hari yang tidak ada tempat berteduh
dan berlindung kecuali perlindungan-Ku.’ ” (HR. Muslim)
Tidak
hanya itu, ALLAH telah berjanji untuk mereka yang mencintai manusia
karena ALLAH (yang tentunya cinta tertinggi di hatinya adalah
untuk-Nya). Rasululloh Shallollohu ‘Alayhi Wasallam bersabda,
“Sesungguhnya ALLAH Ta’ala berfirman:
“Barangsiapa
memusuhi kekasih-Ku, maka Aku memberitahukan padanya bahwa ia akan
Kuperangi – Kumusuhi. Dan tidaklah seseorang hamba-Ku itu mendekat
pada-Ku dengan sesuatu yang amat Kucintai lebih daripada apabila ia
melakukan apa-apa yang telah Kuwajibkan padanya.
“Dan
tidaklah seseorang hamba-Ku itu mendekatkan pada-Ku dan melakukan
hal-hal yang sunnah sehingga akhirnya Aku mencintainya. Maka apabila Aku
telah mencintainya, Akulah yang sebagai telinganya yang ia gunakan
untuk mendengar, Akulah matanya yang ia gunakan untuk melihat, Akulah
tangannya yang ia gunakan untuk mengambil dan Akulah kakinya yang ia
gunakan untuk berjalan.
“Andaikata ia meminta sesuatu
pada-Ku, pastilah Ku-beri dan andaikata memohonkan perlindungan pada-Ku,
pastilah Ku-lindungi.” (Riwayat Bukhari)
Subhanallooh..
Begitu manis gambaran betapa dahsyatnya kasih sayang yang ALLAH hidupkan
di tiap hati hamba yang mencintai-Nya. Janji ALLAH begitu hebat dan
menggoncangkan raga dan jiwa.
Duhaiii.. Cinta yang dahsyat
itu tidak akan pernah kita temui pada siapapun yang kita “inginkan”
saat ini, pada siapapun yang kita “angan-angankan” sekarang. Kasarnya,
tidak akan pernah kita raih kebahagiaan sejati dari cinta yang
sebenarnya lebih tepat dibilang “nafsu”.
Karena cinta yang
kukuh, agung dan barokah, hanya akan didapatkan setelah kita
mencintai-Nya, menjaga hati untuk-Nya, dan mencintai selain-Nya
karena-Nya juga.. Karena ia yang mencintai kita dengan sebenar-benar
cinta, adalah yang tidak akan pernah “meminta” sebelum ijab dan qobul
terikrarkan di antara kita dengannya. Cinta yang baik itu, datang dari
ia yang lebih khawatir akan kemurkaan ALLAH daripada kemurkaan manusia.
Merenung
ah,,,, Jika ada seseorang yang terlampau dekat dengan kita, ketahuilah
bahwa syaithon sedang bermain-main di kepala kita. Terus menggerayangi
kita untuk berbuat dosa, menjerumuskan diri kita dan ia yang kita
“cintai” dalam gelimang lumpur ketidakhalalan. Sampai akhirnya ALLAH
cemburu, murka dan tidak mempedulikan kita lagi.. Astahgfirullooh..
Sabarlah
dengan sebenar-benar sabar,,,,[ana juga nihh,,, ^_^] karena janji
ALLAH setelah sabar itu jauh lebih indah dari apapun yang terlihat indah
dari ketidaksabaran yang dipaksa indahnya.. Insya ALLAH